Depok channel 98 news – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H Tingkat Kota Depok. Hadir juga Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Kepala Perangkat Daerah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta tokoh masyakarat. Dalam acara tersebut juga menghadirkan penceramah kondang Abdullah Gymnastiar dengan sapaan akrabnya Aa Gym berlangsung, Senin (9/10/2023), di Masjid Balai Kota Depok, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, bahwa tingkat kemiskinan di Kota Depok saat ini hanya 2,54 persen. Dengan angka tersebut, kini Kota Depok berada di peringkat kelima terbaik di Indonesia.
“Jadi, dalam hal menyejahterakan, Alhamdulillah Kota Depok saat ini tingkat kemiskinannya 2,54 persen. Bahkan, ini peringkat kelima paling bagus se-Indonesia. Tingkat kemiskinan terendah. Selain itu, menargetkan, agar tingkat kemiskinan di Kota Belimbing ini bisa nol persen, dan kami akan tingkatkan terus, kalau bisa sampai nol persen orang miskin,” jelas Idris.
Ia menyebutkan, bahwa jika pemerintah tidak dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat maka dapat dianggap gagal. Ini
politik pemberdayaan, karena memang tujuan pemerintah yang diselenggarakan untuk mensejahterakan rakyat.
“Untuk itu, dengan digelarnya Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu bagian dari politik pemerintahan. Karena, ini salah satu kegiatan politik pemerintahan adalah politik spritual. Kami memberikan tausiah penyelenggaraan hari besar Islam. Kegiatan ini diharapkan memperbaiki spiritualitas para ASN di lingkup Pemkot Depok. Kami harapkan outputnya adalah memberikan spirit bekerja, spirit berdedikasi dan spirit bela bangsa,” ucap Idris.
Dicontohkannya, bahwa dulu tidak ada istilah pesta demokrasi pada jaman rosul, tetapi ada musyawarah yang menjadi bagian demokrasi.
“Jadi, itulah musyawarah dalam pesta demokrasi ini penting. Jangan sampai karena berbeda pilihan dan berbeda partai malah dapat memecah belah bangsa. Ini yang kita engga mau,” tukas Idris.
Idris juga berpesan kepada warga Depok agar meneladani Nabi Muhammad dalam seluruh aspek kehidupan. Jadi, kita harus benar-benar meneladani Nabi Muhammad, jangan sekedar lips service.
“Artinya, kita meneladani beliau dalam seluruh aspek kehidupan yang dicontohkan, termasuk dalam masa-masa pesta demokrasi seperti ini,” imbuh orang nomor dua di Kota Depok itu.
Berkaitan dengan akan digelarnya
Pemilu 2024. Maka dalam tausiah nya,
KH Abdullah Gymnastiar ato Aa Gym, mengajak khususnya masyarakat di Kota Depok diajak mendoakan Pemilu 2024 agar berjalan damai sehingga mendapatkan presiden yang terbaik.
“Jadi, pesan saya kita harus tetap tenang. Capresnya juga belum ada yang daftar. Kemudian, Jabatan apapun di dunia ini sudah ditentukan Allah. Untuk itu, baca Surat Ali Imran Ayat 26, yang menentukan jabatan apapun itu adalah Allah. Makanya tugas kita hanya sempurnakan saja, cari mana yang kira-kira ahlinya mengurus negeri ini,” imbuh
Aa Gym.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar mencari pemimpin yang paling taat kepada Allah dan menjadi contoh bagi orang lain. Sudah seharusnya kita terus istikharah, setelah itu bismillah coblos.
“Jadi, saya meminta masyarakat agar tidak emosional hanya karena beda pilihan capres atau pun partai politik. Kendati beda pilihan, tidak usah marah-marah. Setiap orang memiliki amalnya masing-masing. Kalau coblos sudah selesai, tinggal doakan. Siapapun yang nanti ditakdirkan jadi, tetap doakan kebaikannya,” papar Aa Gym.
AA Gym menambahkan, tidak ada gunanya mendoakan yang jelek bagi orang lain. Biyarkan capres pilihannya tidak kepilih, ya enggak apa-apa. Kumaha Allah weh (gimana Allah saja), yang menjamin hidup kita bukan presiden, tetapi Allah. Saya kembali mengajak masyarakat agar tidak menambah dosa selama Pemilu 2024.
“Jadi, jangan ribet, jangan jadi dosa dan ngotorin hati dengan pilpres. Kita harus bahagia dengan pilpres ini, enggak usah musuh-musuhan. Tidak ada lagi kecebong dan kampret karena sudah bersatu. Karena itu, dia berharap agar perbedaan pendapat selama pilpres 2024 dilihat sebagai sesuatu yang biasa.
( AB )